beritaKUH- Lelah mendengar pemberitaan seputar kelakuan minus para bule tak bertanggungjawab di Bali, 2 bule asal Perancis ini lantas memutuskan untuk jalani aksi jalan kaki mengitari Pulau Dewata, sekaligus untuk menggalang dana bagi organisasi kemanusiaan yang bantu masyarakat Bali yang paling membutuhkan uluran tangan.
BaliKaki: The Project
BaliKaki adalah proyek yang diprakarsai dua sekawan Jonathan R dan Stéphane B, dua bule Perancis yang sudah menetap di Bali sejak lama.
Jonathan sudah tinggal di Jakarta hampir setengah dari hidupnya sebelum pindah ke Bali di tahun 2020, sedangkan Stéphane, yang hijrah ke Bali pada tahun 2018. Di Bali, keduanya lantas menemukan passionterhadap olahraga, khususnya trail running, jalan sehat dan trekking. Keduanya tergabung dalam klub lari Bali Hash, yang mengajak partisipan menjelajahi di berbagai area hijau di Bali – mulai dari persawahan, pegunungan hingga merambah masuk daerah hutan.
Setelah menyelesaikan tantangan trail running Ball Breaker sejauh 32 kilometer di sekitar Gunung Agung awal Agustus lalu, Jonathan dan Stéphane lantas tertarik lakukan tantangan lainnya: mengelilingi bagian atas Pulau Bali dengan berjalan kaki, melewati rute jalur sepanjang pesisir pantai sejauh 410 kilometer dalam waktu 14 hari saja.
Keliling Bali, jalan kaki, dalam waktu 14 hari
Setiap harinya, Jonathan dan Stéphane merencanakan akan menempuh jarak antara 19 hingga 37 kilometer mulai jam 8 pagi WITA hingga sekitar jam 14 siang, lalu singgah untuk beristirahat dan menginap di berbagai wisma dan penginapan lokal, bahkan jika memungkinkan, singgah, berkenalan dan menginap di rumah warga setempat. Untuk semakin mendalami budaya Bali, keduanya pun bertekad untuk mengonsumsi hidangan khas Bali dan Indonesia selama perjalanan, dan berkenalan serta berkomunikasi sebanyak mungkin dengan penduduk setempat.
Galang dana untuk masyarakat Bali yang membutuhkan
Aspek sosial tantangan ini pun mereka pikirkan dengan seksama. Setelah menelaah berbagai pemberitaan negatif seputar bule di Bali, Jonathan dan Stéphane ingin memperbaiki stigma buruk ini dengan membuktikan bahwa tak semua bule yang tinggal di Bali punya kelakuan minus – keduanya lantas memutuskan untuk menggabungkan aspek sosial dengan tantangan fisik dalam proyek BaliKaki, lewat penggalangan dana.
BaliKaki TIDAK meminta sumbangan apapun untuk biaya perjalanan yang sepenuhnya sudah ditanggung oleh kedua pelari ini dengan dana pribadi. Seluruh dana yang digalang akan disumbangkan kepada organisasi non-profit yang bergerak di bidang kemanusiaan, yaitu Graines d’Amour Bali.
Graines d’Amour Bali
Graines d’Amour Bali dibentuk untuk membantu masyarakat yang paling rentan di Bali, terutama selama masa COVID. Véronique dan Pierrick, pasangan suami istri asal Perancis yang berada di balik Graines d’Amour, telah melakukan berbagai aksi di lapangan dengan mendistribusikan bahan makanan di lebih dari 60 desa selama 2 tahun, membeli kasur untuk panti asuhan dan berbagai bantuan lainnya bagi masyarakat Bali yang ekonominya terdampak imbas dari pandemi.
Proyek BaliKaki ini akan resmi dimulai dengan titik keberangkatan di Pantai Nelayan pada tanggal 4 Oktober, dan garis finish sekaligus event penyambutan di Warung Petang di Kerobokan pada tanggal 19 Oktober 2022.
Anda tertarik untuk berpartisipasi dalam penggalangan dana atau sekedar ingin tahu lebih lanjut?