beritaKUH- Berdasarkan laporan SignalFire, lebih dari 50 juta orang di seluruh dunia menganggap diri mereka sebagai kreator. Orang-orang tersebut dianggap sebagai penggerak ekonomi kreator, dan ini menjadi salah satu profesi yang berkembang sangat cepat hingga saat ini. Menurut penelitian terbaru yang dilakukan oleh Adobe, lebih dari 50% motivasi utama para kreator berkreasi adalah untuk mengekspresikan diri, melakukan sesuatu yang menyenangkan, dan mengeksplorasi passion atau minat mereka.
Widhi Muttaqien
Ada beberapa jenis kreator, di antaranya adalah kreator konten edukasi yang fokus pada pendidikan dan transfer ilmu pengetahuan. Pembuat konten ini membantu penonton mereka tumbuh dan berkembang dengan upskilling (meningkatkan keterampilan), reskilling (melatih kembali), dan peningkatan kompetensi.
Gregorius Agung
Pesatnya pertumbuhan internet memungkinkan orang untuk mempelajari keterampilan yang mereka sukai melalui platform online. Tidak lagi mengandalkan pendidikan konvensional, para penonton ini dengan senang hati mengonsumsi konten pendidikan yang dibuat dan diperbarui secara berkala oleh para pakar industri. Seiring waktu, ekonomi kreator terutama dalam konten edukasi telah berkembang menjadi kekuatan yang begitu besar.
Udemy adalah salah satu contoh tempat bagi para kreator berkarya. Udemy merupakan platform yang dirancang untuk kursus online; siapa pun dapat membuat kursus sesuai passion dan keahlian mereka. Begitu kreator memublikasikan kursus mereka, lebih dari 57 juta pelajar global di Udemy dapat mengaksesnya. Banyak instruktur di Udemy yang menghasilkan pendapatan besar per tahun saat ini, dan koleksi kursus Udemy yang terdiri lebih dari 213.000 kursus dalam lebih dari 75 bahasa adalah salah satu yang paling dinamis, terkini, dan relevan di pasar. Udemy memungkinkan pembelajar memberikan ulasan sehingga platform ini akan selalu menampilkan konten paling populer kepada penggunanya.
Widhi Muttaqien, salah satu instruktur Indonesia yang sukses di Udemy, memiliki passion untuk mengajar dan mengembangkan perangkat lunak. Ia membuat kursus Udemy pertamanya pada tahun 2014. Perlahan tapi pasti, siswa terus berdatangan dan mendaftar di kursusnya, dari hanya dua siswa baru menjadi lebih dari 45.000 siswa saat ini. Pada bulan pertama, ia dapat menghasilkan sekitar Rp1,4 juta, lalu meningkat menjadi Rp2,3 juta di bulan kedua, Rp3,4 juta di bulan ketiga, dan terus meningkat secara konsisten hingga saat ini.
Widhi telah merilis 12 kursus di Udemy mengenai berbagai topik teknologi, mulai dari grafik komputer hingga Microsoft Excel. Ia juga memanfaatkan promosi musiman Udemy untuk menarik lebih banyak pendaftar ke kursus yang ia buat. Pada tahun 2021, ia memperoleh pendapatan total sekitar Rp1 miliar dari kursusnya yang ada di Udemy.
“Berkat jumlah pengguna Udemy dan traffic web yang tinggi, saya tidak perlu terus-menerus menjalankan proses pemasaran dan penjualan untuk kursus-kursus saya. Saya hanya perlu fokus membuat kursus yang berkualitas,” kata Widhi Muttaqien.
Widhi mengungkapkan bahwa ia memperhatikan ulasan atau feedback yang kritis dari pembelajar terhadap kursusnya terkait kualitas audio atau video. Bagi Widhi, umpan balik dari para pembelajar itu membantunya meningkatkan kualitas kursus yang ia buat.
Sama halnya dengan Jubilee Enterprise, pembuat konten pada topik IT, yang didirikan pada tahun 1999 di Yogyakarta. Dalam 20 tahun terakhir, Jubilee Enterprise telah menjadi pembuat konten nomor satu untuk buku-buku IT di Indonesia dan telah mendistribusikan buku-buku di seluruh Indonesia dan Malaysia. Jubilee Enterprise melihat peluang besar untuk menjangkau lebih banyak pelanggan melalui Udemy karena saat itu konten video belum terfasilitasi dan terakomodasi dengan baik. Oleh karena itu, Jubilee mendiversifikasi dan memperluas pangsa pasarnya ke dalam audio video dengan tetap mempertahankan ciri khasnya dengan memilih topik IT sebagai spesialisasinya ketika Udemy diperkenalkan di Indonesia.
“Kursus video pertama kami, ‘Desain Grafis untuk Pemula.’ diproduksi dan dirilis pada tahun 2018, menjadi tonggak pertama Jubilee Enterprise di platform Udemy. Kami terus memperluas dan meluncurkan setidaknya tiga kursus per bulan di berbagai kategori,” kata Gregorius Agung dari Jubilee Enterprise.
Jika Widhi mempromosikan kursusnya dengan membagikan kupon gratis kepada 1.000 pembelajar pertama, strategi terpenting untuk Jubilee adalah mendiversifikasi tema untuk mengakomodasi siswa yang berasal dari berbagai latar belakang dan minat. Jubilee Enterprise secara aktif mempromosikan kursusnya sambil tetap mendapatkan traffic dari program pemasaran yang dilakukan oleh Udemy.
Hingga saat ini, Jubilee Enterprise telah merilis lebih dari 100 kursus video. Topik yang paling populer adalah Python untuk kategori pemrograman dan Photoshop untuk kategori desain grafis. Tidak seperti instruktur lain yang cenderung berspesialisasi dalam satu atau dua topik, Jubilee Enterprise memilih untuk menjadi generalis agar dapat menjangkau audiens yang lebih luas.
Giri Suhardi, Head of Indonesia Market di Udemy, mengatakan “Ekonomi kreatif Indonesia memiliki potensi besar yang belum tergarap. Hanya sedikit orang yang bisa mencari nafkah dari kreativitas mereka. Sebagai platform yang memfasilitasi para kreator dalam dunia pendidikan, Udemy bertujuan untuk membuka jalur karir baru bagi para kreator konten di bidang pendidikan. Udemy fokus membangun hubungan dengan instruktur guna membantu mereka menjangkau lebih banyak pembelajar. Widhi dan Jubliee Enterprise termasuk di antara ribuan pembuat konten pendidikan yang memperoleh penghasilan pasif dan mencari nafkah dari kursus yang mereka posting di Udemy.”
“Udemy menjalankan program pemasaran dan promosi yang terstruktur dengan baik serta menerapkan strategi SEO. Hal ini akan menguntungkan instruktur karena kursus mereka akan mudah ditemukan oleh publik dan memudahkan pembelajar untuk mencapai karir profesional mereka,” tutup Giri.