beritaKUH- Komisaris Utama PT Pegadaian Loto Srianita Ginting dinobatkan sebagai wanita inspiratif dan berhasil mendapatkan penghargaan dalam ajang Indonesia Top Women Fest 2023 untuk Kategori ‘Most Inspiring and Admirable Woman in Small Medium Enterprise (SME) Sector’, yang digelar di Jakarta (24/03) .
Mengusung tema ‘Komitmen Perempuan Indonesia Memajukan Perekonomian’, acara ini dihadiri oleh para perempuan hebat masa kini. Beberapa tokoh diantaranya Ketua DPR Puan Maharani yang diwakili oleh Wakil Ketua Komisi VIII DPR Rieke Diah Pitaloka, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Dirut Pertamina Nicke Widyawati, Wakil Dirut Mandiri Alexandra Askandar, Area Head PGN Jakarta Sheila Merlianty dan CMO Lazada Indonesia Intan Ayu Kartika.
Komisaris Utama PT Pegadaian Loto Srianita Ginting mengatakan bahwa usaha ultra mikro di Indonesia lebih sulit naik kelas dibandingkan usaha kecil menengah, terlebih usaha tersebut dijalankan oleh perempuan, mulai dari sumber daya dan akses permodalan.
“Ekonomi kita saat ini ditopang oleh UMKM, bagaimanapun Pegadaian sebagai perusahaan jasa keuangan, terutama sebagai sesama wanita kita perlu saling memberikan dukungan agar lebih banyak lagi wanita lain dapat berkarir atau menduduki posisi top level, termasuk dukungan kita kepada UMKM perempuan,” ujar Loto.
Lebih lanjut Loto menambahkan, untuk menjadi seorang pemimpin wanita yang hebat, harus memiliki kelebihan yang menonjol, detail dan tentunya memiliki empati.
“Selama ini saya selalu memperhatikan kelebihan wanita untuk bisa melakoni banyak peran dalam waktu yang bersamaan. Dengan adanya kesetaraan gender, tentu bisa melancarkan komunikasi sehingga dapat menciptakan ide-ide kreatif untuk kemajuan perusahaan,” tambah Loto.
Sementara itu, dalam sesi diskusi, para narasumber juga membahas tentang bagaimana seorang perempuan dapat memiliki karir yang baik, jika dapat bekerjasama dengan keluarga untuk bisa berbagi waktu antara pekerjaan dan keluarga. Data menunjukan proporsi perempuan dalam posisi manajerial di berbagai bidang kini meningkat dari 22,32% pada tahun 2015 menjadi 32,5% di tahun 2021.