beritaKUH- AstraPay senantiasa mendukung digitalisasi UMKM terutama melalui layanan pembayaran digital. Salah satu bentuk dukungan AstraPay saat ini adalah dengan menjadi sponsor dari kegiatan yang diadakan oleh CARInih dan Smesco Indonesia dalam program CARIpreneur. Sebagai sponsor kegiatan ini, AstraPay mendukung rangkaian program dalam CARIpreneur yang bertujuan untuk memfasilitasi UMKM untuk masuk ke ranah digital. AstraPay juga akan menjadi pionir dalam program ini untuk mengenalkan pembayaran digital dan menjadi mitra bagi UMKM untuk menerapkannya dalam usaha mereka.
CARIpreneur merupakan wadah untuk kompetisi UMKM dengan tagline Serukan Kreasi Bisnismu Tanpa Batas! serta ekosistem saling mendukung dan berkolaborasi dengan mengoptimalkan teknologi. Program kompetisi ini dapat diikuti oleh siapapun untuk berkreasi tanpa batas dengan mengembangkan bisnis atau usahanya dalam dunia digital. Kegiatan ini bertujuan untuk membantu para pelaku UMKM yang ingin mengembangkan UMKMnya terutama dalam ranah digital melalui serangkaian kegiatan dan kompetisi. AstraPay juga akan hadir sebagai salah satu dari jajaran dewan juri di penjurian final dalam kompetisi ini.
AstraPay sendiri adalah layanan pembayaran digital dari Astra yang bersinergi dengan ekosistem Astra dan mendorong digitalisasi pembayaran dalam berbagai layanan Astra seperti pembayaran cicilan motor, cicilan mobil, premi asuransi, hingga bengkel. Selain untuk mendukung pembayaran dalam ekosistem Astra, AstraPay juga dapat digunakan sebagai alat pembayaran PPOB seperti pembelian pulsa, bayar listrik dan air. Yang tak kalah penting, fitur pembayaran QRIS di AstraPay membuat setiap penggunanya dapat bertransaksi di lebih dari 19 juta UMKM dan merchant di seluruh Indonesia.
Meskipun baru secara resmi diluncurkan tahun lalu, hingga saat ini AstraPay telah memiliki lebih dari 12 juta downloader dengan gross transaction value (GTV) sebesar Rp 16 triliun. Pencapaian tersebut tentu menjadi semangat untuk AstraPay dapat terus mempermudah masyarakat, terutama UMKM, dalam menggunakan layanan keuangan digital. Dalam hal ini, AstraPay juga mendukung peningkatan literasi & inklusi keuangan.
Selain dukungan terhadap program CARIpreneur, berbagai program telah dilaksanakan AstraPay melalui kerjasama dengan berbagai pihak untuk memberikan edukasi kepada pelaku UMKM tentang pembayaran digital, terutama melalui QRIS. AstraPay turut berperan dalam mendukung digitalisasi UMKM di Indonesia melalui fasilitas pembayaran cashless dan dengan bergabung menjadi merchant AstraPay, maka pelaku UMKM akan mendapat dukungan penuh dalam bentuk promosi yang menarik dan juga terbukanya peluang mendapatkan pinjaman modal kerja yang sangat mudah diakses. “Para pelaku UMKM dapat menikmati berbagai benefit yang menarik bila bergabung menjadi merchant AstraPay mulai dari pormo berupa cashback hingga adanya fasilitas pinjaman modal usaha. Untuk bergabung menjadi merchant AstraPay mudah saja, bisa mengakses link bit.ly/UMKMAstraPayGeneral ” ungkap Reny Futsy Yama selaku Chief Marketing Officer dari AstraPay.
UMKM merupakan salah satu sektor yang berkontribusi besar terhadap pendapatan negara. Menurut data BPS, UMKM berkontribusi terhadap 60% Produk Domestik Bruto (PDB). Untuk itu, sektor ini merupakan salah satu sektor yang didorong oleh pemerintah untuk terus berkembang. Pemerintah menargetkan pada tahun 2024 sebanyak 30 juta UMKM sudah go digital. Menurut data dari Asosiasi E-Commerce Indonesia (idEA) sampai pertengahan 2022, sudah ada 19,1 juta UMKM yang menggunakan platform digital dalam usahanya.
Hal ini juga didukung dengan pernyataan dari Boston Consulting Group bahwa UMKM yang telah go digital atau terhubung dengan platform digital, bisa menghasilkan pendapatan 1,1X lebih tinggi dari UMKM yang hanya eksis secara offline (berkat ekspansi geografis). Jumlah yang sangat banyak tersebut merupakan potensi besar bagi perekonomian Indonesia. Kementerian Koperasi dan UKM menyebut bahwa sektor bisnis UMKM di Indonesia pada tahun 2021 telah mencapai 64,19 juta dengan kontribusi PDB sebesar Rp8,6 triliun. Angka tersebut tentunya masih bisa diperkuat dengan proses digitalisasi bagi UMKM. Digitalisasi akan memberikan potensi pemasaran serta perluasan ranah bisnis bagi para pengusaha UMKM.
Untuk menjawab tantangan digital, UMKM harus melakukan tiga transformasi, dari yang informal ke formal. Kemudian, transformasi dengan menggunakan digital dan penerapan teknologi yang berguna untuk pemasaran, mengefisienkan bisnis proses termasuk untuk pembayaran digital. Dan yang terakhir penggunaan teknologi produksi, agar produk UMKM memiliki daya saing dan memiliki standarisasi sesuai produk dari luar negeri.