beritaKUH- Bank Saqu, layanan perbankan digital dari PT Bank Jasa Jakarta, besutan Astra Financial dan WeLab, terus menegaskan visinya untuk mentransformasi perbankan memajukan Indonesia.
“Bank Saqu memahami bahwa ada tren yang berkembang di kalangan pemuda yang ingin kehidupannya lebih baik. Kehidupan yang ditentukan oleh bagaimana setiap orang dapat berkontribusi terhadap perekonomian Indonesia secara keseluruhan.” ujar Angela Lew Dermawan, Chief Digital Business Officer PT Bank Jasa Jakarta.
Bank Saqu percaya bahwa digitalisasi ekonomi dan keuangan dapat membantu solopreneur di Indonesia untuk berkembang dan meningkatkan daya saing mereka. Menyasar generasi muda, terutama para solopreneur di Indonesia, mencakup pemilik usaha kecil, pekerja lepas, dan karyawan tetap dengan pekerjaan tambahan.
Produk Inovatif dan Selalu Berikan Apresiasi Bagi Nasabah
Bank Saqu hadir lewat produk-produk inovatif seperti Saku, Busposito, Tabungmatic dan Saku Booster. Hanya dalam waktu 6 bulan sejak peluncuran Bank Saqu akhir November 2023 lalu, kami telah berhasil mendapatkan 1 juta nasabah. Ini menunjukkan bahwa produk dan layanan inovatif kami benar-benar membantu memenuhi kebutuhan para solopreneur dan masyarakat luas,
Transaksi melalui QRIS menjadi peluang bagi Bank Saqu untuk berinovasi dan mendorong masyarakat membangun kebiasaan menabung lewat fitur menabung otomatis pertama di Indonesia, yaitu Tabungmatic.
Busposito, produk deposito unik dari Bank Saqu yang menawarkan perjalanan seru dalam berinvestasi, masyakarat semakin mudah untuk membuka deposito. Hanya dengan penempatan dana minimum Rp100.000, dan suku bunga hingga 7% per tahun, nasabah sudah bisa berinvestasi bareng semua penumpang Busposito.
Aspirasi Keberlanjutan
Bagian dari bisnis unit Astra Financial, PT Bank Jasa Jakarta melakukan kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR) atau tanggung jawab sosial. Bertema ”40 Tahun Jejak Baik bersama Bank Jasa Jakarta”. Menggambarkan kehadiran Bank Jasa Jakarta yang kuat dan tepercaya selama 40 tahun melayani nasabah.
Salah satu kegiatan CSR yang baru saja dilakukan adalah pemberian beasiswa dan pembekalan materi solopreneur skill kepada mahasiswa ASTRAtech (Politeknik Astra).
Dengan adanya program beasiswa ini, diharapkan dapat mengurangi beban finansial yang dialami oleh para mahasiswa, sehingga mereka dapat lebih fokus dalam meraih prestasi akademik yang gemilang.
”Oleh karena itu, pelatihan keterampilan solopreneur juga diberikan dengan tujuan agar mahasiswa bisa mulai mengembangkan diri sejak dini dengan dukungan teknologi digital dengan semangat solopreneur, sehingga mampu bersaing lebih kompetitif di era ekonomi digital yang terus berkembang,” tutup Angela.