Politik harus punya etika berpolitik dan pembangunan

Etika Berpolitik dan Membangun Toleransi

beritaKUH- Politik harus punya etika berpolitik dan pembangunan toleransi. Dan harus menjaga stabilitas dan inklusivitas dalam masyarakat. Budaya politik membentuk dasar demokrasi yang berfungsi dengan baik. Hal ini dituangkan pada diskusi publik mengenai Etika Berpolitik dan Pembangunan Toleransi pada hari Senin (15/01) di Lombok.

Etika berpolitik fondasi untuk hubungan yang sehat di antara partai politik, pemimpin, dan masyarakat,  kunci untuk membangun kepercayaan yang kuat. Etika yang baik berarti memprioritaskan dialog yang konstruktif, transparansi, kejujuran, dan keterbukaan dalam berkomunikasi.

Perbedaan pendapat bisa menjadi sumber konflik, membangun toleransi terhadap sudut pandang yang berbeda dan mencegah polarisasi yang merugikan adalah langkah krusial untuk menjaga keutuhan sosial. Media massa memegang peran penting.media massa terhadap etika berpolitik dan pembangunan toleransi menjadi sangat penting.

Pendidikan politik dianggap sebagai kunci untuk meningkatkan kesadaran dan membangun sikap toleransi di antara masyarakat. Diskusi ini diharapkan dapat memberikan platform untuk refleksi kolektif tentang bagaimana etika berpolitik dan toleransi. Masyarakat dapat terus berpartisipasi dalam proses politik dengan integritas dan rasa saling menghormati. 

Narasumber pada diskusi publik menyampaikan beberapa paparan materi sebagai berikut:

1. DR. Ir. HA Helmy Faishal Zaini (Anggota Komisi I DPR RI)

-Pilihan politik boleh berbeda, tapi kita harus tetap membangun persaudaraan kita, janganlah kita terpecah belah

-Norma-norma etika ini banyak sekali variannya. Misalnya jika terjadi yang disebut dengan politik uang apakah itu bagian dari etika juga?

-Kita harus memilih pemimpin yang paling tidak memiliki jejak rekam yang selama ini bisa dilihat memiliki moral politik untuk bisa kita titipkan sehingga keberlangsungan dari sebuah pemerintahan atau siklus politik ini bisa memberikan maslahat

2.Prof. Dr. Henri Subiakto, MA (Guru Besar Komunikasi UNAIR Surabaya)

-Pentingnya menjaga moral dalam proses demokrasi ini memang bagian dari menjaga keadilan dan juga menjaga penghormatan kepada masyarakat

-Era sekarang adalah era media sosial dimana saluran-saluran kritik, artikulasi kekritisan dan kepentingan itu bisa dilakukan di media sosial

-Menyelamatkan suara adalah menyelamatkan negara, karena kadang-kadang suara inilah yang kemudian mencoba untuk dimanipulasi

3.Agus Dedi Putrawan, M.S.I (Dosen Pemikiran Politik Islam)

-Fakta sosial itu adalah satu hal yang mengikat individu di luar dirinya sendiri. Kita lahir bertemu dengan keluarga, di keluarga itu ada peraturan-peraturan. 

-Konsekuensi terhadap pemilu demokrasi itu adalah ketika ada pilihan-pilihan. Kalau ada pilihan-pilihan, maka ada pembelahan, fragmentasi ataupun polarisasi yang terjadi di masyarakat. 

-Seharusnya yang kita satukan itu persamaan, kemudian perbedaan itu kita akui. Mengakui perbedaan, menyatukan persamaan

 




Leave a Reply