beritaKUH- Habitat for Humanity Indonesia, organisasi kemanusiaan yang terus menggaungkan semangat bahwa setiap orang di Indonesia berhak memiliki hunian yang layak mengadakan Financial Institution Build di Babakan Madang, Bogor (18/3/2023).
Financial Institution Build secara khusus menghadirkan para pemimpin dari berbagai institusi keuangan seperti bank maupun asuransi sebagai relawan untuk membangun pondasi 2 rumah baru dan 1 dinding rumah baru bagi keluarga berpenghasilan rendah di Karang Tengah, Babakan Madang, Bogor. FIB kali ini diikuti lebih dari 30 orang.
Seperti diketahui, Babakan Madang, Bogor termasuk salah satu daerah di sekitar Jabodetabek yang ribuan penduduknya masih tinggal di hunian yang tidak layak seperti rumah dengan struktur bangunan yang tidak memadai, tidak memiliki toilet, dan sanitasi yang buruk. “Kondisi rumah yang kami tempati selama ini secara fisik belum layak huni dan kurang sehat. Untuk dinding rumah kami dari anyaman bilik, kayu dan lantainya itu tanah”, kata Zainal Abidin, salah satu warga yang rumahnya akan dibangun.
Zainal berkata bahwa ia jarang sekali terlelap saat istirahat karena takut sewaktu-waktu rumahnya akan rubuh. “Saya paling takut kalau angin besar datang, karena di pegunungan rumah mudah rubuh”, tambah pria yang bekerja sebagai petani tersebut.
Tidak hanya struktur yang tidak layak, biaya yang dikeluarkan tiap tahun juga jadi faktor keluarga di Babakan Madang tidak dapat memiliki hunian yang layak, “Satauna pajakna tilu ratus anu hiji sawah (setahun pajaknya 300 ribu untuk sawah), ieu mah benten saratus lima puluh rebu sataun (kalau rumah ini, setahunnya 150 ribu)”, kata Surya, lelaki yang sudah lanjut usia tersebut. Rumah yang ditempati Surya dan keluarga merupakan bekas kandang kambing “Tiang genep, tadi kos kandang mbek (tadinya ini bekas kandang kambing), kalau ujan atuh becek lamun bocor mah nyeser kitu hujan the (kalau hujan rumahnya bocor dan becek”, tambahnya. Ia berharap segera pindah setelah mendapatkan rumah baru. “Meureun saurang sekamar didieu nu aya lamun nggeus beres mah pindah”, tutupnya.
Habitat Indonesia sudah hadir sejak 2010 di Babakan Madang dan beberapa desa sekitarnya untuk melakukan berbagai intervensi program seperti pembangunan 970 rumah baru, 12 toilet umum, 309 toilet keluarga, 13 akses air bersih, 10 renovasi sekolah, 28 warung, dan pemberian pelatihan manajemen keuangan dan manajemen usaha. Namun, meski sudah lebih dari 10 tahun melakukan berbagai program peningkatan kesejahteraan masyarakat, isu backlog (kesenjangan antara kebutuhan akan hunian layak dan kemampuan yang tidak memadai untuk memiliki hunian layak tersebut) masih terlihat nyata di Babakan Madang dan sekitarnya. “Pekerjaan masyarakat disini sebagian besar adalah buruh harian lepas maupun petani yang pendapatannya hanya cukup memenuhi kebutuhan sehari-hari, tidak cukup untuk membangun rumah layak”, tutur Susanto, Direktur Nasional Habitat for Humanity Indonesia. Faktor lainnya juga adalah pandemi yang sempat menyulitkan masyarakat memiliki pendapatan yang stabil sehingga mewujudkan impian memiliki hunian yang layak kurang memadai.
Kegiatan mengajak para pemimpin dari berbagai perusahaan bank maupun asuransi tersebut diharapkan dapat menjadikan mereka tidak hanya sekedar pemimpin di perusahaan masing-masing tetapi juga memberikan pengaruh bagi komunitas di sekitarnya. “Menurut saya ini tentu sangat bagus, bagaimana hidup di samping Jakarta dapat menyempatkan waktu datang ke desa, memberi masukan kepada saya bahwa sebagai seseorang yang fortunate give back to the society (sebagai orang yang beruntung memberikan sesuatu kepada mereka yang membutuhkan)”, kata Martin, salah satu relawan dari bank ternama di Indonesia.
“Menurut saya over all hari ini it is a very good experience (pengalaman yang bagus) buat saya dan teman-teman. Nyangkul, ngiket besi, something new and useful (sesuatu yang baru dan berguna) buat saya, untuk bangun Indonesia kita bangun komunitasnya”, tambah Michael, saudara kembar Martin yang juga relawan dari bank yang sama.
Martin dan Michael berharap keluarga yang mereka bantu memiliki hidup yang lebih baik kek depan, “Hopefully ke depannya mereka bisa punya karir dan path (tujuan) yang bagus, anak mereka bisa punya kehidupan yang lebih baik dari kedua orang tua mereka”, tutup Michael.
Para pemimpin bank dan asuransi diharapkan, melalui kegiatan ini mereka tidak hanya membangun rumah layak bagi yang membuthkan akan tetapi juga menjadi bentuk keterlibatan mereka sebagai agen perubahan bagi Bangsa. “Di kegiatan Financial Institution Build ini saya melihat semangat para pemimpin yang sangat luar biasa. Saya berharap tahun depan Habitat dapat mengadakan kegiatan yang sama dengan jumlah pemimpin yang lebih banyak untuk membantu masyarakat yang tidak mampu mendapatkan rumah layak dengan jumlah yang lebih banyak”, tutup Susanto.