Perayaan Pekan ASI Sedunia 2023 bertema

Ibu Menyusui Bisa Tetap Menyusui dan Bekerja

beritaKUH- Perayaan Pekan ASI Sedunia 2023 bertema “Mengaktifkan Menyusui: Membuat perbedaan bagi orang tua yang bekerja”, Health Collaborative Center mengeluarkan temuan dan rekomendasi terkait penelitian tentang persepsi masyarakat Indonesia terhadap ibu menyusui yang juga berperan ganda sebagai pekerja. Ketua dan Peneliti Utama HCC Dr. dr. Ray Wagiu Basrowi, MKK mengungkapkan temuan utama penelitian ini menunjukkan indeks perspektif masyarakat Indonesia secara signifikan sangat mendukung ibu pekerja untuk tetap bekerja dan secara bersamaan sukses menyusui, dengan persentasi 57% dan indeks keyakinan atau persepsi yang secara statistik sangat bermakna.

“Situasi istri, keluarga atau kerabat mereka yang harus menyusui sambil bekerja, 7 dari 10 atau sekitar 67 persen laki-laki responden penelitian ini 3 kali lebih mendukung ibu untuk memrioritaskan jangan kehilangan pekerjaan dulu, dan proses menyusui bisa menyesuaikan sambil bekerja, ungkap Dr Ray. 

Peran perempuan terutama istri untuk menopang ekonomi keluarga dimata laki-laki itu sangat penting sehingga proses menyusui tidak boleh dianggap sebagai barrier atau penghambat ibu untuk tetap sukses bekerja dan mencari nafkah. Dari aspek ini sangat terlihat bahwa dukungan menyusui ditempat kerja menjadi sangat penting.

Sebanyak 59% responden yang berstatus pekerja dan beragam jenis pekerjaan, baik karyawan kantoran maupun buruh pabrik, menegaskan bahwa bekerja sambil menyusui adalah suatu hal yang sangat mungkin tetap bisa dilakukan bersamaan. Artinya adalah terlepas dari kondisi dukungan dan perlindungan hukum saat ini, para pekerja merasa tetap bisa menyusui sambil bekerja. 

 ketika dikaji persepsi antara cuti 6 bulan dan cuti 3 bulan, meskipun mayoritas responden mendukung penuh bila ada kebijakan cuti melahirkan 6 bulan dengan gaji penuh, namun terjadi polarisasi persepsi pada kebijakan cuti 3 bulan. Artinya, dengan kondisi cuti 3 bulan pun sebenarnya pekerja perempuan dianggap bisa tetap menjalankan peran ganda sebagai ibu menyusui dan pekerja, selama tentu saja faktor supportive seperti dukungan fasilitas, waktu kerja fleksibel dan kebebasan memompa ASI di tempat kerja tetap dilindungi. 

HCC merekomendasikan perlunya pemerintah, akademisi dan seluruh pemangku kebijakan untuk memastikan bahwa sebenarnya masyarakat sudah sangat paham dengan manfaat menyusui dan seorang ibu pekerja yang harus menyusui tetap harus didukung untuk sukses menyusui dan tetap aman dan produktif bekerja.

Rekomendasi HCC adalah cuti 6 bulan tetap menjadi keinginan paling ideal dari orang Indonesia namun persepsi dominan bahwa cuti 3 bulan pun sebenarnya sudah memadai selama dukungan promosi fasilitas dan kebijakan ditempat kerja tetap dimaksimalkan.




Leave a Reply