beritaKUH- UMKM Awards 2024 yang diinisiasi oleh Indonesia Marketing Association (IMA) kini telah memasuki babak final. Dari 20 peserta, tersisa 6 peserta pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). 3 UMKM dari industri pariwisata dan 3 UMKM dari industri kuliner.
830 UMKM dari berbagai chapter IMA di seluruh Indonesia mendaftarkan bisnisnya untuk berpartisipasi dalam UMKM Awards 2024. Dilakukan kurasi dan diseleksi hingga tersisa 350 UMKM yang memenuhi syarat.
Peserta yang tersisa kemudian diberikan bimbingan awal untuk membuat presentasi singkat mengenai bisnis yang dijalankan. Kembali dikurasi untuk menentukan 50 UMKM yang akan mengikuti program Pelatihan dan Workshop. 50 UMKM tersebut diharapkan dapat membuat presentasi singkat dengan pembelajaran yang telah diberikan.
Dari 50 UMKM yang telah membuat presentasi, dilakukan seleksi kembali untuk memilih 20 UMKM yang terpilih akan didampingi selama dua bulan penuh untuk memastikan perkembangan bisnis dan peningkatan omzet.
Untuk memasuki tahap terakhir dan terpilihnya 6 UMKM yang masuk babak final, 20 UMKM yang telah mendapatkan pendampingan akan melalui proses penjurian.
6 UMKM pilihan dewan juri, yang telah melakukan penjurian pada minggu kedua bulan November 2024, yaitu:
-Pariwisata Sanggar Beach – Yoseph Fauzi berasal dari Bandar Lampung
-Batik Namburan – Evi Rosalina Widyayanti berasal dari Sleman
-Wisata Kubu Gadang – Yuliza Zen berasal dari Padang
-Fishsnack – Wiko Puji Susanto berasal dari Bogor
-Abang Sayur Organik – Diyah Rahmawati WS berasal dari Malang
-Cokelatin Indonesia – Irena Farriha Surosoputra berasal dari Tangerang
“Pada tahun ini, IMA berkomitmen untuk turut memberikan pengembangan bagi peserta UMKM agar pengetahuan dan kemampuan mereka dalam berbisnis meningkat” ujar Suparno Djasmin Presiden IMA Pusat.
“Program pengembangan ini menjadi salah satu cara yang IMA lakukan dalam mengembangkan UMKM di Indonesia.” kata Erik Hidayat Vice President UMKM IMA Pusat.
Yuliza Zen, yang merupakan salah satu peserta UMKM Awards 2024 dengan brand bisnisnya, yaitu “Desa Wisata Kubu Gadang,” merasa bersyukur bisa terpilih menjadi salah satu dari 20 UMKM yang mendapatkan kesempatan pelatihan dan pengembangan.
“Dalam memperkenalkan brand kita kepada pelanggan, kita juga harus menggunakan strategi yang tepat sasaran, terutama dengan mengoptimalkan kanal digital, sehingga brand kita dikenal oleh masyarakat secara luas.” ungkap Yuliza.