Laska Hotel Sukabumi merupakan Hotel ketiga yang dikelola

Laska Hotel Sukabumi Hadirkan Berbagai “Warna” Baru

beritaKUH- Laska Hotel Sukabumi merupakan Hotel ketiga yang dikelola oleh Laska Hotels & Resorts. Hotel ini telah resmi dibuka pada tanggal 14 Maret 2018. Saat itu Santika sebagai operator hotel ini selama 6 (enam) tahun lebih hotel ini beroperasional. Dan selama menjalankan operasionalnya.

“Mulai tanggal 1 Juli 2024 berubah nama Hotel kami, menjadi, Laska Hotel Sukabumi. Hal ini dikarenakan kami telah mengganti operator hotel kami. Berharap, Hotel ini dapat memberikan warna, nuansa dan suasana yang baru untuk Perhotelan di Kota Sukabumi, sehingga Laska Hotel Sukabumi, bisa terus menjadi Hotel yang terbaik.” ujar Kristianto Dimas, Direktur PT. Grha Daya Sejahtera.

 Laska mengedepankan penekanan dari pelayanan yang diberikan kepada stakeholders yang mencerminkan keramahan Indonesia, sesuai dengan nilai-nilai yang diusung oleh Laska yaitu Love/Menciantai, Accountable/Bertanggung Jawab, Sincere/Tulus, Keen/Tekun, Attentive/Penuh Perhatian”. kata Bapak Guido Andriano selaku Direktur  PT. Mitra Digital Sejahtera (MDS) yang menaungi Laska Hotel Management.

Rebranding Laska Hotel Sukabumi ditandai penyerahan Placard dari Bapak Kristianto Dimas kepada Bapak Guido Andriano sebagai tanda serah terima pengelolaan Management Hotel, dilanjutkan dengan pemotongan tumpeng.

“Tidak menutup kemungkiuntuk nan Laska Hotel Management melalukan pengelolaan Hotel diluar dari Sejahtera Group, dimana kesempatan untuk pengelolaan hotel baru maupun yang akan melakukan rebranding dengan merek dagang kami” tutup Guido.

Laska Hotel Sukabumi dengan fasilitas 88 kamar yang terdiri dari kamar tipe kamar Superior, Deluxe,  Junior Suite dan Suite Room. Serta fasilitas Swimming Pool, Kids Pool,   Restaurant, Meeting Rooms dan Gym Room.

Visi dari Laska Hotels and Resorts “Menjadi perusahaan jaringan perhotelan yang professional mengedepankan mutu pelayanan kearifan local bertaraf international selalu berkembang agar dapat memberikan nilai tambah pada stakeholder”.