Taste dan Material Mazda Pilihan

Taste dan Material Mazda Pilihan Chef Profesional

beritaKUH- Taste dan Material Mazda Pilihan Chef Profesional, menghadirkan perbincangan hangat dalam tajuk Meet The Takumi A Plate of Harmony bersama dengan Professional Chef Chandra Yudaswara Sabtu (19/8/23) di Booth Mazda Hall 7B, ICE BSD. Ternyata, Chandra telah menjadi pengguna lama Mazda sejak dia meniti karir dan bahkan, mobil pertamanya adalah Mazda dalam bentuk Sedan.

“Saat masih kuliah, awal meniti karir dan baru punya uang, mobil pertama aku adalah Interplay 1997. Aku merasa ganteng banget waktu pakai itu karena mobil Mazda itu aerodinamis. Dan setelah kupakai, mobil itu lanjut dipakai oleh adik aku, jadi long lasting. Enjoy dan menjadi pengalaman yang tidak akan pernah lupa, unforgotten sekali,” katanya di Booth Mazda.

Sebagai pengguna lama Mazda, taste berkendara dari produk Mazda yang filosofis dan selektif dalam pemilihan material juga berpengaruh terhadap gaya memasaknya. Chandra sebagai chef yang sudah berpengalaman dan malang melintang selama 25 tahun lebih di dunia kuliner mengungkapkan bahwa salah satu kunci kesuksesan dari sebuah hidangan bermula dari pemilihan material.

“Saya rasa bukan cuma kuliner, tapi apapun yang kita geluti harus berpikir hulu-hilir, ujung ke ujung. Kalau culinary food semua ditentukan oleh produce atau material, bahan yang dipakai akan mempengaruhi hasil akhir. Misal Tomat aja yang simpel, kita resep sama, tapi tomat ada yang lebih merah, berair, density atau kepadatannya berbeda. Trik di kuliner harus kenal karakter, misal tomat yang panen di Februari sama Agustus density pasti beda, jadi kita harus adjustment, so perlu atensi ke detil,” ungkap Chef Chandra.

Artinya, koki harus mengenal karakter dari material karena itu adalah bahan dasarnya. Jika Chef tidak mengenal bahan yang menjadi materialnya, maka pasti akan ada variabel yang berbeda di hasil akhir, atau ada spread gap sehingga membuat output yang berbeda. Chef perlu familiar dengan apa yang dia lihat, dia cium, dan dia kenal. Kombinasi itu penting dalam menghasilkan makanan yang estetik, poin penting dalam mengunggah makanan di media sosial.

“Estetik yang pasti semua mulanya dari visibility, karena ini adalah indra kita yang paling banyak berkontribusi, atau dari penglihatan mata, jadi visual. Estetika yang mesti dilihat dari awal, jadi atensi ke detil, lalu yang paling penting kombinasi atau sinkronisasi material yang digunakan,” ujar Chef Chandra.

Begitu detailnya Chandra pada material membuat, maka Ia tertarik pada mobil terbaru Mazda, All-New Mazda CX-60. Salah satu sorotannya mengarah pada bagian interior yang elegan, utamanya ketika merasakan langsung jahitan Kakenai hingga trim kulit nappa pada interior bangkunya, serta paduan material premium seperti tekstil tenun dan kayu maple dalam desain kabin kontemporer. 

“Tertarik banget sama All-New Mazda CX-60, ketika di dashboard ada rajutan Kakenai ya, itu keren banget. Yang warna Platinum Quartz itu jujur bikin khilaf, langsung mikir ini mesti kerja keras lebih semangat lagi biar bawa pulang satu. Karena saya pengguna dari tahun 90an, jadi tahu Mazda sangat aerodinamis dan selalu advance nyamannya, kerennya. Apalagi buat saya, merk Interplay itu tidak terlupakan,” ujar Chef Chandra.

Managing Director PT Eurokars Motor Indonesia (EMI), Ricky Thio menaruh perhatian besar terhadap pengalaman berkendara Chef Chandra, utamanya kala menyebut nama Interplay. “Di kuping saya langsung nyantol Interplay, waktu itu barengan dengan Astina yang jadi sibling-nya ya. Nah kalau sekarang All-New Mazda CX-60 adalah produk terbaru yang diluncurkan 26 Juli di Jakarta dan ini 7th generation product, kita ada 5th generation, 6th generation dan ini 100% 7th generation, karena dari segi teknologi dan desain berbeda,” kata Ricky Thio

Ricky juga menjelaskan bahwa Mazda menghadirkan 7th generation dengan berbagai perubahan, selain teknologi dan desain yang berbeda, material juga menjadi salah satu aspek yang tidak kalah penting dalam pembuatan All-New Mazda CX-60

Dennis Hidayat, Dealer Competency Assistant Manager PT EMI mengungkapkan bahwa pemilihan berbagai bahan dan tekstur saling melengkapi dan diperhatikan hingga mendetail, sehingga interior mobil ini terlihat seperti sebuah seni yang indah dan harmonis. Termasuk ke aspek pencahayaan yang merupakan atribut utama dari sebuah harmoni atau Kaicho.

Kaicho, merupakan filosofi yang secara rinci soal pemilihan dalam materia. Sama dengan yang dijelaskan Chef bahwa soal makanan ingin dipastikan bahwa yang mencoba bisa merasakan emotional taste. Jadi pemilihan material penting untuk menghasilkan emotional tastenya. Tadi Chef juga sempat diajak keliling All-New Mazda CX-60 Elite yang interiornya kaya akan filosofi ini,” ujar Dennis.

All-New Mazda CX-60 lahir dengan filosofi Jinba-Ittai yang lebih disempurnakan lagi oleh para engineer Mazda, The Perfect Jinba-Ittai. Filosofi ini mendefinisikan hubungan tanpa batas antara mobil dan pengemudi. Ideologi Jinba-Ittai yang telah berkembang selama tiga generasi, mengubah pengalaman berkendara dan memikat para penggemar mobil di seluruh dunia. 

Jinba-Ittai juga telah menjadi bagian dari perjalanan panjang Mazda dalam pengembangan berbagai model kendaraan, terutama dalam aspek keselamatan dan kenyamanan. Salah satu perhatian utama dari para engineer Mazda tersebut adalah kombinasi material hingga menghasilkan produk yang tetap dinamis namun juga elegan.

“Banyak karakteristik tekstur dan pola yang perlu diperhatikan. Contoh pola kayu yang ada di interior kabin karakteristiknya bergelombang, asimetris, tapi masih bisa padu padan dengan panel yang simetris, keliatan simpel namun anggun. Dan pemilihan material lain seperti Nappa Leather jok kulit dan pemilihan lapisan chrome tampil perfect dengan semua yang ada, jadi tidak nabrak dan tetap tampil elegan,” sebut Dennis.

 




Leave a Reply