beritaKUH- Mengangkat tema Material Berkelanjutan (Sustainable Material), tim BUMBLR mengembangkan solusi brilian untuk mengonsep ulang perekat tradisional yang digunakan dalam Post-it® Note, salah satu produk 3M paling ikonik, dengan menggantinya menggunakan perekat yang diformulasikan dari lilin lebah. Ini adalah ide pemenang yang membawa empat mahasiswa dari PES University di Bangalore untuk tampil di depan delapan tim finalis lainnya dan meraih gelar tertinggi dalam 3M Inspire Challenge 2022, kompetisi case regional yang diselenggarakan oleh perusahaan sains global 3M untuk tahun kedua.
Setelah berbulan-bulan melakukan konseptualisasi dan penyempurnaan di bawah bimbingan mentor 3M, tim pemenang bersaing melawan mahasiswa dari sepuluh negara di Asia Pasifik, yaitu Australia dan Selandia Baru, India, Korea, Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand, dan Vietnam.
Tim yang terdiri dari Dhruva Guruprasad, Ishani Bhat, Harshitha Srikanth and Koti Anirudh, yang menjadi Regional Champions ini mendapatkan total hadiah uang tunai sebear USD 7.000 dan magang di kantor 3M setempat dari Semi-Final Tingkat Nasional dan Final Tingkat Regional. Mengutip inspirasi di balik inovasi mereka, ketua tim pemenang, Dhruva Guruprasad mengatakan: “Perjalanan kami selama kompetisi ini sangat mengesankan. Ini merupakan pengalaman baru dalam menemukan alternatif yang berkelanjutan untuk perekat anorganik, sebuah hal yang awalnya sangat asing bagi kami”. Dia menambahkan, “Seluruh perjalanan ini membuat kami bertanya-tanya tentang bagaimana perubahan kecil dapat berdampak besar pada lingkungan kita. Kami ingin berterima kasih kepada 3M karena telah menyatukan individu dari berbagai latar belakang untuk mengonsep kembali keberlanjutan dan bekerja sama menuju masa depan yang lebih berkelanjutan.”
“Saya berharap para peserta mendapatkan pengalaman yang menantang serta bermanfaat dalam empat bulan terakhir ini. Sementara 3M Inspire Challenge dimulai sebagai panggilan bagi mahasiswa untuk mengusulkan solusi yang memajukan bisnis kami, kami telah mencapai lebih dari itu,” ungkap Jim Falteisek, Senior Vice President, 3M Asia Country Governance and Managing Director, 3M Korea. “Para mahasiswa ini menunjukkan kepada kami bagaimana material yang berkelanjutan (sustainable material), berinovasi untuk paradigma baru, dan memperkuat kesetaraan dapat memberikan jawaban atas beberapa tantangan terbesar dunia dan membantu menciptakan dunia yang lebih positif.”
Final Tingkat Regional menghadirkan tim-tim yang mempresentasikan ide terbaik mereka kepada panel juri yang beragam di tiga tema: (1) Material Berkelanjutan, (2) Paradigma Baru (Dunia Sadar Pandemi), dan (3) Kesetaraan (Melalui Sains dan Teknologi ).
Masing-masing juri telah memiliki pengalaman di bidangnya, termasuk bisnis, R&D, Sumber Daya Manusia, dan pemasaran, yaitu:
- Jim Falteisek, Senior Vice President, 3M Asia Country Governance & Managing Director, 3M Korea
- Balbir Blassey, Corporate R&D Operations Director, 3M Asia
- Stella Huang, HR Operations Director, Human Resources, 3M Asia & Greater China Area
- Mabel Low, Director, TEBG Area Marketing Center, Asia
- Jalaja Menon, TCOE Operations Leader, 3M India
Juara Tingkat Regional adalah tim BUMBLR:
- Dhruva Guruprasad, 20 tahun, dari PES University, Bangalore
- Ishani Bhat, 20 tahun, PES University, Bangalore
- Harshitha Srikanth, 20 tahun, PES University, Bangalore
- Anirudh Koti, 20 tahun, PES University, Bangalore
Posisi runner-up pertama ditempati oleh tim dari Filipina, yang mempresentasikan solusi mereka untuk mengonsep kembali respirator bedah 3M dengan menciptakan “Bamboost” – masker wajah yang dapat terurai secara hayati dan nyaman untuk bernapas. Anggota tim ini adalah:
- Joseph Matthew Paraiso, 22 tahun, University of the Philippines Diliman
- Rachel Vivien Roxas, 21 tahun, University of the Philippines Diliman
- Sophia Bernadette Lunor, 22 tahun, University of the Philippines Diliman
- Vivienne Viernes, 22 tahun, University of the Philippines Diliman
Posisi runner-up kedua ditempati oleh tim Karatape dari Indonesia. Dengan solusi mereka dalam membuat pita perekat berbahan dasar rumput laut yang dapat terurai sepenuhnya. anggota tim ini adalah:
- Oliver, 21 tahun, Institut Teknologi Bandung
- Graciella Valeska Liander, 20 tahun, Institut Teknologi Bandung
- Richie Fane, 21 tahun, Institut Teknologi Bandung